Layu, berjalan menerobos malam akhir Mei
Lunglai, hatinya pedih menyingkap misteri yang tersembunyi
Dingin malam tak goyahkan engkau berikhtiar
Terus memapah harap yang mungkin akan berpihak
Disini aku mematung
Menerobos langit malam menembus cahaya bintang-bintang
Hantarkan pandang dibalik punggung yang menghilang
Harapan layu, sirna diguyur kesewenang-wenangan
Rasial dan deskriminasi hijab seakan pil pahit bertubi yang harus terus engkau telan
Dia mencintaMu Allah
Menadah meminta belas kasihMu
Memelas setetes nikmat dari kekayaanMu
Terjaga ucapan dan tingkah laku
Dan aku menjadi saksi biru
Akan besar cintanya padaMu
Bukan menggugat aku mengulas tanya,
Tapi kasihanilah dia yang berusaha menjaga syariatMu
Lapangkan langkah-langkah hidupnya
Berikan kemudahan disegala usahanya
Dia yang menyembah padaMu, Saat duduk dan berbaring
Saat tegak dan terduduk
Mengalun menghuyung tasbih teradu memujaMu
Menghantar pijakan pagi dan petang
Tahmid tersembah dalam cinta dan ridha akan keputusanMu
Allaahumma Inni 'Auudzubika Minal Hammi Wal Hazan
Wa 'Auudzubika Minal 'Ajzi Wal Kasal
Wa 'Auudzubika minal jubni Wal Bakhli
Wa 'Auudzubika minal gholabathid dayni Waqohrir rijaal
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan
dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil,
dari beban hutang dan kesewenang-wenangan orang lain"
by : dede mariah
Label: PUISI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar